Pengkhotbah 10:15
"Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak mengetahui jalan ke kota."
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 85; Lukas 6; Yeremia 18-20
Kamu bukan Tuhan. Kamu tidak bisa menjawab semua pertanyaan di muka bumi. Kamu tidak bisa melakukan segala hal. Jika kamu berjuang untuk menemukan keseimbangan dalam hidupmu, pengakuan itu bisa merubah segalanya.
Alkitab mengatakan, Pengkhotbah 10:15 "Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak mengetahui jalan ke kota."
Sangat bodoh jika kamu lelah dengan pekerjaan. Apakah kamu menyadari bahwa ketika kamu terlalu banyak bekerja, kamu sedang memainkan peran sebagai Tuhan?
Kamu berusaha meyakinkan diri bahwa segalanya bergantung pada dirimu dan segalanya akan hancur jika kamu tidak bisa membuat dunia berputar.
Itu tidak benar! Kamu bukan pengatur alam semesta. Alam semesta tidak akan hancur jika kamu tidak mengurusnya. Tuhan yang mengendalikannya.
Seringkali kita melakukan ini pada diri kita karena berusaha untuk menyenangkan semua orang. Namun, hari ini kita belajar bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang.
Bahkan, Tuhan tidak bisa menyenangkan semua orang! Satu orang menginginkan hujan dan yang lainnya ingin cuaca yang cerah. Sangat tidak masuk akal jika kita berusaha mencoba melakukan apa yang Tuhan tidak bisa lakukan.
Ketika kita hidup untuk ekspektasi orang lain, kita menumpuk banyak ‘keharusan’ di pundak kita. Kita mungkin berpikir “Saya harus bekerja lebih giat,” “Saya harus aktif seperti orang lain,” “Saya harus menjadi sukarelawan untuk proyek ini.”
Tanpa sadar, hal ini memaksa kamu melakukan hal-hal itu. Bekerja berlebihan adalah pilihanmu, kamu memilih untuk bekerja ekstra atau tidak. Kamu juga memilih konsekuensi yang datang dengan pilihanmu sendiri.
Ketika kamu menyangkal kemanusiaanmu dan mencoba melakukan semuanya, aku telah merampok kemuliaan Tuhan. Alkitab mengatakan ini dalam 2 Korintus 4: 7 "Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."
Paulus mengingatkan kita bahwa kita adalah manusia. Manusia lemah dan rapuh. Pot tanah liat mudah pecah. Jika kamu menjatuhkannya, ia akan pecah. Pot tanah liat harus ditangani dengan tepat dan hati-hati. Jika tidak, mereka akan hancur.
Tetapi kabar baiknya adalah, melalui kelemahan kita, kekuatan dan kemuliaan Tuhan bersinar. Kemanusiaan kita bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan. Sebaliknya, kita dapat merasakan kuasa Tuhan bekerja melalui keterbatasan kita.
Jadi akui saja: Kamu manusia. Terima kasih kepada Tuhan untuk itu!
Hak cipta Pastor Rick Warren, disadur dari Crosswalk.com